JALAN RUSAK - Sejumlah pengendara
terlihat melintasi jalan Seputih Banyak, Lampung Tengah. (7/4)
SEPUTIH BANYAK - Kondisi kerusakan jalan
Seputih Banyak, Lampung Tengah selalu dikeluhkan warga. Lubang-lubang baik
ukuran besar, sedang, dan ukuran kecil, menjadi penghambat kelancaran
transportasi kendaraan di jalan raya Seputih Banyak, Minggu (7/4).
Banyaknya
lubang di jalan itu membuat arus transportasi terhambat, dan lebih dari itu
sering membuat kendaraan rusak bahkan memicu terjadinya kecelakaan.
“ Mobil saya sering tersangkut,
karena tergelincir ke tepi jalan, dan saya harus mendongkrak mobil saya, untuk
mengangkatnya kembali ke badan aspal” ujar Agung. Minggu
Ketika
lubang jalan itu hanya menyisakan sehelai badan aspal maka mengakibatkan kendaraan yang melintas dari
jalur kanan dan kiri hanya memiliki satu titik jalur di tengah, hal ini menjadi
penghambat laju kendaraan. Terkadang mereka nekat mengambil alih teras pertokoan
yang ada di sisi jalan karena tak sabar menunggu kendaraan yang ada di depannya
.
“Pajak
telat didenda, jalan rusak ditunda, miris” ujar Ujar Lupus ketika melihat
sebuah mobil tergelincir ke tepi jalan.
Belum ada
upaya dari pemerintah merealisasikan perbaikan jalan itu, para pejabat seakan
hanya memberi janji-janji manis yakni akan
memperbaiki infrastruktur jalan Seputih Banyak, hal ini seakan hanya menjadi bualan
pejabat pada masa mereka berkampanye.
Padahal keberadaan infrastruktur jalan di sini menjadi sangat vital,
penting dan mendasar bagi masyarakat, karena pada dasarnya keberadaan jalan
saat ini masih menjadi sarana dan prasarana transportasi yang diminati. Akan
tetapi kebutuhan masyarakat tersebut kadang tidak di imbangi dengan kondisi
insfrastruktur jalan yang memadai. Padahal infrastruktur jalan yang baik lah
yang nantinya pula akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan adanya sarana prasarana transportasi yang memadai tentu akan menunjang
berbagai aktivitas masyarakat, baik itu di sektor perdagangan, jasa, industri,
maupun sektor pertanian dan perkebunan. Namun lagi-lagi masyarakat seakan
terbisu karena lelah dalam ketidakberdayaan. Warga terkadang bekerja bakti
menimbun helaian aspal jalan itu dengan tanah dan pasir. tetapi hasinya hanya
dapat bertahan beberapa hari. Tak hayal mereka kerap menanaminya dengan pohon pisang.
Komitment para pejabat saat itu pada dasarnya
merupakan janji dan utang politik yang harus segera dilunasi, sehingga tidak
mengulangi kekeliruan masa lalu yang kerap terjadi, yang hanya membohongi
masyarakatnya, janji tinggal janji, dan harapan masyarakat selalu digantungkan
pada sesuatu yang tak pasti. Komitment kampanye yang sudah kadung dicerna
masyarakat tersebut, mudah-mudahan bisa menjadi ingatan dan kontrol sosial
masyarakat Lamteng terhadap pelaksanaan pemerintahan Ahmad Pairin dan Mustafa.
enggak tuh buktinya !@#$%^&*()_+
BalasHapuskomentar Anda sudah muncul.
BalasHapus