Senin, 23 April 2012

Krakatau



KRAKATAU MOUNTAIN

 

31 Mei 2011 pukul 08.00 WIB, petualangan sangat menantang dimulai. Saya bersama dengan k’Puja, k’Metro, k’ Adi, k’ Wahyu, Bli Wayan, Mb’ Yuli, Mb’ Ulfa. Perjalanan di mulai dari Kampung Baru menuju Pantai Cantil, Kalianda, ini adalah pelabuhan tempat kami akan menuju pulau sebesi, dengan menggunakan perahu otok kami menyusuri laut, ombaknya cukup spektakuler. Setelah mengarungi lautan lepas selama 2 jam akhirnya kami sampai di sebuah pulau yang sangat indah pulau itu dinmakan pulau sebesi, di sini bermukim beberapa kepala keluarga, tidak ada listruk, penerangan ada pukul 18.00-06.00, tidak ada penjual nasi jadi kami makan nasi jika malam tiba, karena hanya pada malam hari baru ditemukan penjual nasi goreng, penduduk sekitar membuat minyak goreng tradisional dari kelapa sehingga setiap makanan yang kami makan selalu terlalu banyak minyaknya, hingga membuat tenggorokan sakit. Di sini kami bermalam di sebuah penginapan yang terdiri dari 3 ruangan yang sangat cukup untuk bermalam 8 orang. Sore harinya sebelum malam tiba kami melakukan perjalanan menuju Gubuk Seng untuk melihat gunung Krakatau dari bibir pantai, perjalanan menuju Gubuk Seng lumayan jauh sekitar 3 KM, kami harus melewati 2 desa, hutan, ilalang, jalan disana bukan dari aspal tetapi dari semen dan paping yaitu hasil swadaya dari masyarakat sekitar. Sangat menakutkan perjalannannya rumah warga terpisah sangat berjauhan, kami melihatan pohon beringin yang sangat besar, salah satunya ada pohin beringin besar yang berjajar dua. Dalam perjalanan itu juga kami melihat sebuah padepokan bagus namun tak berpenghuni. Dan sampailah kami di gubuk seng namun sayang cuaca mendung sehingga kami tak dapat melihat gunung krakatau itu, ulang dari gubuk seng salah satu motor kami bannya bocor, dan kami harus menambal ban itu, akhirnya malam kami baru sampai penginapan. Keesokan paginya kami melkukan perjalanan menuju krakatau dengan menggunkan kapal kecil selama perjalanan kami sempat dibuat sot jantung karena kami berada ditengah lautan hanya dengan kapal kecil dan sebuah pelampung, untung saja ombak tidak begitu besar. Setelah 1, 5 jam akhirnya kami sudah mulai dapat melihat anak krakatau, yang sedang memasak lahar, wedus gembel putih terus keluar dari puncak gunung, tiba-tiba saat kami sedang mengamti dari kejauhan sang anak krakatau menyambut kami dengan letupan dan wedus gembel yang berubah warna menjadi kehitaman, kami sempat kawatir apakah kami boleh melakukan pendakian sednag anak krakatau aktif. Namun akhirnya polisi kehutanan yang bertugas di sana mengizinkan kami untuk melakukan pendakian, namuan beliau memperingatkan agar kami harus tetap waspada, akhirnya kami sampai pada badan krakatau, kami tidak dapat menuju puncak karena puncak krakatau sedang sibuk memasak kawah panas, setelah puas memandang, berfoto-fota serta melihat kebesaran Tuhan kami pun turun, kami tidak menyianyiakan waktu dan kesempatan untuk menikmati pantai dibawah gunung krakatau yang sangat indah, kami berfoto dan bermain air, setealah lelah kamipun kembali ke koteg tempat kami menginap di sebesi, namun di sana kami tak kunjung lelah kami melanjutkan bermain pasir putih di pulau sebesi, dan malam ahirnya perut ini lega karena bertemu dg nasi he,,,,he. Dan kamipun dapat tertidur pulas,,, pukul 06.00 kami bersiap-siap pulang menuju pulau cantika dengan perjlanan yang sangat fantastik baju kami basah semua, karena terjangan ayunan ombak yang dihempaskan kapal yang kami tumpangin, sesampainya di cantika, kalianda, kami menyempatkan untuk singgah ke  senbuah bemandian belerang, setelah asik mandi air belerang yang hangat kami pun pesta durian,,,, dan pukul 15.00 kami sampai di Bandar Lampung.
perjalanan yang tid
ak akan pernah saya lupakan.

Thx for kakak saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar